Rabu, 26 September 2012

Narativ Story "Arrogant Rabbit and Tortoise" Versi B.Inggris


Arrogant Rabbit and Tortoise

In a small forest on the outskirts of the village, there is an arrogant rabbit. She likes to taunt other animals that are weaker. Other animals such as turtles, snails, ants, and other small animals there is nothing like the arrogant hare.

One day, the Rabbit walked arrogantly looking for diejeknya weak opponents. By chance he met a turtle.
"Hey, the turtle, the slow, not the way you wrote dong .. run away, let me quickly up," said Rabbit Sambir lip to Tortoise.
"Let the Rabbits, indeed slower path. Importantly I got safely to my destination, rather than quickly later fell and was injured," said Tortoise calmly.
"Hey, turtle, how about a contest run. If you win I'll give you anything you ask for a gift," Hare said with a laugh. In his heart he said, "How could he be able to beat me."
"Well, rabbits, how could I compete with this race, you can run and jump quickly, while I go step by step, carrying the weight of my house," said the turtle.
"I can not, you should not reject my challenge is. Anyway I'll see you tomorrow morning under the banyan tree. I will contact Mr. Wolf to be the referee," Rabbit force.
Turtles can only be silent stare. In his heart said, 'How could I beat the rabbit? "

The next day Rabbit was waiting Proudly under the banyan tree. Mr. Wolf also has come to be a referee. Once the turtles come, Mr. Wolf said, "The rules are like this, you start off the line right there under the mango tree. You can see it? ' "Could be ... could be ...," Rabbit and Turtle replied. "Now who could come first under this banyan tree, that's what wins," said the wolf again.
"Okay ... one .... two ... three ... go!" Mr. Wolf gestured. Rabbits jump immediately preceded the turtle, which began to move slowly, because she could not leave her house. "Come on the turtles, run dong .....!" Rabbit shouted from a distance. "I will wait here ya ...," he said mockingly turtles. Rabbit sitting around singing. The wind was blowing softly and when cool, so that makes Rabbit becomes drowsy, and, shortly after Rabbit was asleep!

Slowly but surely a turtle step backwards. quietly he passed Rabbits asleep. A few more steps he will reach the finish. When that rabbit up. How shocked he was when he saw the tortoise had almost reached the finish. He ran backwards and jump to catch turtles. But it was too late, turtle feet have touched the finish line and Mr. Wolf have decided that the winner is a turtle. The Arrogant Rabbit paused as if not believing that he could fall asleep.
"Well, who won Rabbit?" asked the tortoise to the hare. "Well, it turns out you win the tortoise," said the shy rabbit. "Now I'm one of you, you do not get cocky anymore, not like mocking anymore, and do not be naughty, huh?" said the turtle. "Yeah lah turtles, from now on I will not be arrogant, do not make fun of anymore. Excuse me," said the rabbit. "Yeah, okay, now we're friends right?" said the turtle. Since then Rabbits are not arrogant.




Cerita Naratif "Kura-kura dan Kelinci" Versi B.Indonesia

 Kelinci Sombong dan Kura-kura


Di sebuah hutan kecil di pinggiran desa, ada seekor Kelinci yang sombong. Dia suka mengejek hewan-hewan lain yang lebih lemah. Hewan-hewan lain seperti kura-kura, siput, semut, dan hewan-hewan kecil lain tidak ada yang suka pada kelinci sombong itu.

Suatu hari, si Kelinci berjalan dengan angkuhnya mencari lawan yang lemah untuk diejeknya. Kebetulan dia bertemu dengan kura-kura.
"Hei, kura-kura, si lambat, kamu jangan jalan aja dong.. lari begitu, biar cepat sampai," kata Kelinci sambir mencibirkan bibirnya ke Kura-kura.
"Biarlah Kelinci, memang jalanku lambat. Yang penting aku sampai dengan selamat ke tempat tujuanku, daripada cepat-cepat nanti jatuh dan terluka," jawab Kura-kura dengan tenang.
"Hei, kura-kura, bagaimana kalau kita adu lari. Kalau kau bisa menang aku akan beri hadiah apapun yang kau minta," kata Kelinci dengan tertawa. Dalam hatinya dia berkata, "Mana mungkin dia akan bisa mengalahkanku."
"Wah, kelinci, mana mungkin aku bertanding adu cepat denganmu, Kamu bisa lari dan loncat dengan cepat, sedangkan aku berjalan selangkah demi selangkah sambil membawa rumahku yang berat ini," kata kura-kura.
"Nggak bisa, kamu nggak boleh menolak tantanganku ini. Pokoknya besok pagi aku tunggu kau di bawah pohon beringin. Aku akan menghubungi Pak Serigala untuk jadi wasitnya," Kelinci memaksa.
Kura-kura hanya bisa diam melongo. Dalam hatinya berkata, "Mana mungkin aku bisa mengalahkan Kelinci?"

Keesokan harinya Si Kelinci sudah menunggu dengan sombongnya di bawah pohon beringin. Pak Serigala juga sudah datang untuk menjadi wasit. Setelah kura-kura datang, Pak Serigala berkata, "Peraturannya begini, kalian mulai dari garis di sebelah sana yang di bawah pohon mangga itu. Kalian bisa lihat nggak?" "Bisa... bisa... ," Kelinci dan kura-kura menjawab. "Nah siapa yang bisa datang duluan di bawah pohon beringin ini, itulah yang menang," kata Pak Serigala lagi.
"Oke,... satu.... dua... tiga... mulai!" Pak Serigala memberi aba-aba. Kelinci segera meloncat mendahului kura-kura, yang mulai melangkah pelan, karena dia tidak bisa meninggalkan rumahnya. "Ayo kura-kura, lari dong.....!" teriak Kelinci dari kejauhan. "Baiklah aku tunggu di sini ya...," katanya lagi sambil mengejek kura-kura. Kelinci duduk-duduk sambil bernyanyi. Angin waktu itu berhembus pelan dan sejuk, sehingga membuat Kelinci menjadi mengantuk, dan, tak lama kemudian Kelinci pun tertidur!

Dengan pelan tapi pasti kura-kura melangkah sekuat tenaga. dengan diam-diam dia melewati Kelinci yang tertidur pulas. Beberapa langkah lagi dia akan mencapai finish. Ketika itulah Kelinci bangun. Betapa terkejutnya dia ketika melihat kura-kura sudah hampir mencapai finish. Sekuat tenaga dia berlari dan meloncat untuk mengejar kura-kura. Namun sudah terlambat, kaki kura-kura telah menyentuh garis finish dan Pak Serigala telah memutuskan bahwa pemenangnya adalah KURA-KURA. Si Kelinci Sombong terdiam seolah tak percaya bahwa dia bisa tertidur.
"Nah, siapa yang menang Kelinci?" tanya kura-kura kepada kelinci. "Wah, ternyata kau menang kura-kura," jawab kelinci malu. "Sekarang aku hanya minta satu dari kamu, kamu jangan sombong lagi, jangan suka mengejek lagi, dan jangan nakal, ya?" kata kura-kura. "Iya lah kura-kura, mulai sekarang aku tidak akan sombong lagi, tidak akan mengejek lagi. Maafkan aku ya," kata kelinci. "Iya, nggak apa-apa, sekarang kita berteman ya?" kata kura-kura. Sejak saat itu Kelinci tidak sombong lagi.