Minggu, 31 Maret 2013

Sinopsis Novel


“Daun yang jatuh tak pernah membenci angin”


Judul Novel     : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Penulis             : Tere Liye
Penerbit           : PT. Gramedia Pustaka
Tahun Terbit    : Juni 2010
Tebal               : 257 halaman
Kategori           : Fiksi, Novel
Harga               : Rp. 48.000,00


                “ Dia bagai malaikat keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah dan janji masa depan yang lebih baik. Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian dan teladan tanpa mengharap budi sekalipun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.”

          Novel ini bercerita tentang kisah seorang gadis bernama Tania yang menyukai seorang lelaki yang umurnya terpaut 14 tahun darinya. 
Seseorang ini digambarkan sebagai sesosok malaikat yang membawa kebahagiaan kepada Tania dan keluarga. Namun, pada akhirnya seseorang tersebut justru memberi kesedihan pada Tania.


             Novel dibuka dengan pemaparan seorang Tania yang berjuang untuk mempertahankan kehidupan ia dan keluarganya. Ibunya berprofesi sebagai tukang cuci dan ia serta adiknya menjadi pengamen di jalanan. Suatu hari datanglah seorang lelaki  yang memberinya tempat berteduh, sekolah dan masa depan yang jauh lebih baik. Kebaikan hati laki-laki yang biasa Tania panggil Oom Danar itu membuat Tania mengaguminya.

            Lalu datanglah masa dimana Tania mulai menyadari perasaan itu, perasan kagum yang tak tebendung yang menuju pada kecemburuan saat mereka jalan bersama dengan pacar Oom Danar. Seketika hati kecil Tania tak terima saat Oom Danar mengandeng Tante Ratna. Bukankah biasanya pundaknya dipegang? Jelas-jelas posisi Tania diambil oleh Tante Ratna. Sejak saat itulah dia mulai merasa cemburu. (hal 34).

          Namun Tere Liye malah mengambarkan kesedihan disaat kehidupan Tania mulai membaik. Kesedihan itu dimulai dengan kepergian Ibu Tania untuk selamanya dan membuat Tania sangat sedih. Kesedihan lainnya ditambah dengan sang penulis, Tere Liye, memisahkan Tania dan Oom Danar disaat mereka belum mengetahui perasaan mereka masing-masing. Awalnya Tania tidak mau pergi ke Singapura namun karena hal tersebut merupakan permintaan Oom Danar, akhirnya Tania bersedia untuk berangkat ke Singapura karena dia sudah bersumpah untuk menuruti kata-kata Oom Danar. ( hal 70).

      Di Singapura Tania mulai bisa melupakan kesedihan tentang kepergian ibunya. Dia juga memulai kehidupan barunya disana dengan profesinya sebagai pelajar. Saat ulang tahunnya yang ke 17 Oom Danar memberikan sebuah kalung dengan liontin cantik bertuliskan huruf “T” yang membuat Tania merasa sangat istimewa. Namun, setelah mengetahui bahwa kalung itu tidak hanya diberikan kepadanya melainkan Oom Danar juga memberikan kalung kepada ibu dan adiknya, Tania tidak merasa istimewa lagi. Dan saat dia telah menikmati hidup di Singapura, kesedihan kembali menyelimuti hatinya dengan adanya kabar tentang pernikahan Oom Danar dan Tante Ratna.

                Setelah sekian lama murung akibat pernikahan Oom Danar dan Tante Ratna, akhirnya Tania pulang ke Indonesia karena desakan Tante Ratna yang setiap malam selalu curhat kepada Tania tentang kehidupan rumah tangganya dengan Oom Danar yang tidak harmonis. Pada saat Tania sudah sampai di Indonesia perasaan keduanya mulai terungkap dengan diketahuinya keistimewaan kalung Tania, yaitu ada potongan gambar daun pohon linden yang juga terdapat pada kalung yang dimiliki Oom Danar.

                Di dalam novel ini, Tere Liye menggunakan alur campuran yaitu maju dan mundur sehingga tidak semua orang dapat memahami jalan cerita di dalam novel ini secara langsung. Kelebihan novel ini adalah konflik yang dialami tokoh utama sangat menarik dan tidak seperti novel-novel percintaan remaja yang lain. Tere Liye bisa membuat emosi pembaca ikut naik-turun seiring dengan perasaan sang tokoh utama.  Selain itu pengambaran suasana dan tokohnya pun sangat jelas, sehingga pembaca dapat lebih berimajinasi dengan mudah.Selamat Membaca!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar