Surutnya
Cahaya Iman
Manusia..
Di mana akal mu
Kau akui di atas kertas
Kau Islam
Tapi mengapa..
Mengapa ludah kafir kau jilat
Mengapa sampah yahudi kau pungut
Memang tak berhak kita salahkan
Kafir dating dengan madu
Madu dunia
Tapi..
Madu itu adalah minyak
Minyak yang akan membakarmu
Membakar tubuhmu
Kafir datang dengan kemewahan
Kemewahan dunia
Tapi ..
Kemewahan itu tak ubahnya adalah
air liur
Yahudi datang dengan hati-hati
yang benderang
Kau masuk ke dalamnya..
Yahudi datang dengan kebahagiaan
Kau masuk ke dalamnya
Sebenarnya..
Madu, kemewahan, hari-hari
kebahagiaan
Itu adalah racun
Racun yang di semprotkan kepadamu
Mengapa..
Mengapa kau jilat ludah-ludah itu
Sadar..
Gunakan akalmu
Kembali pancarkan mentari
Dalam kegelapan
Fitri
inriyani
X-3
Saat
pertama indah ini beradu
Saat pertama indah ini beradu
Kala itu pula aku melihat dirimu
Tersenyum penuh harap tatakala
melihatku
Ku rasakan mata itu melirik ku
dengan rasa
Perasaan yang memang sulit di
tafsirkan
Saat itu pula aku meliahmu dan juga
dia
Aku ingin tahu perasaan mu ketika
aku melihatnya
Kau tahu??...
Saat kau melihatku??..
Aku melihat mata kecemburuan
Itu pun saat kau membawakan acara
itu
Dan daku pun tahu semua perasaan
mu
Tatkala kau sudah tak sanggup
Mengahdapi keadaan yang memang
membosankan
Dan kau katakan bahwa langit
tengah mendung
Seperti hatiku yang tengah
mendung
Pada akhirnya hujan pun turun
Pada saat itu pula aku berhenti
memandang
Pada saat kau mengingatkan pada
semua orang
Aku pergi tanpa pamit
Aku pergi dengan senyum
kebahagiaan walau sedikit
Ingin sekali ku katakana padamu
“maafkan aku yang telah membuat
keadaan ini menjadi sulit
Maafkan aku yang memeng telah
membuatmu sakit
Maafkan aku yang telah berfikir
yang negative
Akan dirimu, karenamu, dan juga
waktu.”
Rai
Sri Ayu L
X-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar